Sabtu, 07 Januari 2017

SOSIOLOGI KOMUNIKASI: RESUM PERSENTASI KELOMPOK



1.      “Pengaruh Media Massa Terhadap Gaya Hidup”
          Media massa telah membawa pengaruh besar dalam segi sendi-sendi kehidupan di masyarakat. Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologinya dengan tujuan untuk merubah gaya hidupnya dan informasi yang telah di dapatkannya melalui media yang digunakan.
            Kehadiran media massa bukan saja dapat merubah gaya hidup pada diri seseorang, tetapi dapat saja meningkatkan peranan dan status sosial dalam masyarakat. Terkadang seseorang akan merubah gaya hidupnya ketika perannya di dalam masyarakat telah berubah.
            Misalnya menjadi seorang public figure  atau artis maka secara otomatis berubah gaya hidupnya. Kemudian jika telah berubah gaya hidup seseorang, maka berubah pula status sosialnya di dalam masyarakat.
*    Beberapa dampak yang ditimbulkan media massa terhadap gaya hidup (konvensional) dalam masyarakat yaitu :
1.      Perubahan Gaya Tempat Mengkonsumsi Makanan (Pangan)
2.      Perubahan Gaya Tempat Berbelanja (Swalayan)
3.      Perubahan Gaya Tempat Tinggal (Papan)
4.      Perubahan Gaya Transportasi (Kendaraan)
5.      Perubahan Gaya Berpakaian (Sandang)
6.      Perubahan Gaya Rambut

*    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup ( Konvensional)
1.      Faktor Media Massa
2.      Faktor Ekonomi
3.      Faktor Perubahan Zaman
4.      Faktor Transmisi Budaya



2.     “Pengaruh Media Massa Terhadap Keluarga”
            Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan.
*    Media Komunikasi
 Saylin Wen mengategorikan enam media :
ü  Suara
ü  Grafik
ü  Teks
ü  Musik
ü  Animasi
ü  Video
*    Media Penyimpanan
ü  Buku dan Kertas.            
ü  Kamera
ü  Alat Perekam Kaset.       
ü  Kamera Film Proyektor
ü  Pita Perekam Video.        
ü  Disk Optikal
ü  Disket dan Hard Disk.        
ü  Flash Disk

*    Media Transmisi
ü  Komunikasi
ü  Penyiaran
ü  Jaringan
ü  Konvergensi Media dan New Media

            Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantunggan.
            Keberlangsungan suatu masyarakat tergantung pada keberadaan keluarga karena itu keberhasilan dan kegagalan suatu masyarakat ditentukan pula oleh keluarga sebagai elemen dasar masyarakat

*    Media dan Keluarga
          Peran Media Massa sesungguhnya adalah untuk mencerahkan masyarakat, menjadi media edukasi supaya khalayak yang mengunakan media tersebut menjadi cerdas, terbuka pikiranya, dan menjadi masyarakat yang maju, ini pun berlaku dalam kehidupan keluarga yang seharusnya menjadi alat untuk mendidik dan mencerdaskanya
            Tetapi peran media pun tidak selalu positif, adapun hal-hal negatif yang terjadi di keluarga akibat peran yang disebabkan oleh media, contohnya adalah tontonan di televisi yang menjadi konsumsi anak bahkan seorang anak yang mengakses video yang tidak pantas ia tonton dari HP

3.     Pengaruh Media Massa Terhadap Hiburan
            Efek Media adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Menurut Donald F. Robert (Schramm dan Roberts: 1990) Karena fokusnya pada pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa tersebut. Efek media juga diartikan sebagai dampak dari kehadiran sosial yang dimiliki media, yang menyebabkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia, akibat terpaan media. Semakin berkembangnya teknologi media massa dalam menyampaikan informasi dan hiburan, maka manusia tak akan pernah bisa lepas dari pengaruh media massa tersebut. Setiap hari, otak manusia selalu dipenuhi oleh informasi yang disampaikan.
Hiburan adalah segala sesuatu yang menggugah psikologis yang menimbulkan rasa senang baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku – yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih.
Pada umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan
            Bagi orang tertentu yang memiliki sifat workaholic, bekerja adalah hiburan dibandingkan dengan berdiam diri.
            Aktifitas hiburan mencerminkan nilai2 dan kondisi masyarakat. Hiburan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh kebahagiaan atau kepuasan jiwa seseorang.
Efek Hiburan :
1.      Sarana Entertainment
2.      Feeling Good
3.      Relief Seeking
4.      Disposisi
5.      Enjoyment dari ketegangan
6.      Violation Theory of Violence
7.      Suasana Menonton
8.      Escapism

*      MANFAAT HIBURAN
1.      Arti penting entertainment
2.      Untuk memenuhi kebutuhan psikologi
3.      Feeling good
4.      Disposisi kecenderungan untuk berlaku dengan cara tertentu.
5.      Enjoyment dari ketegangan
6.      Escapism
7.      Susana menonton

*    Negatif dan positif
            Positif
1.      Pembangkitkan imajinasi dan kreativitas
2.      Pemenuhan psikologis dalam diri seseorang
3.      Merubah mood sedih menjadi senang


Negatif
1.      Tayangan yang tidak layak
2.      Kurangnya minat membaca pada anak dan remaja
3.      Tidak bisa membedakan khayalan dan kenyataan.

4.     Pengaruh Media Massa Terhadap Anak-Anak
                        Anak zaman sekarang berbeda dengan anak zaman dahulu, kebanyakan itulah yang dilontarkan oleh para orangtua mengenai perilaku sehari-hari anak zaman sekarang. Anak zaman dahulu umumnya berperilaku lebih baik dari anak di zaman sekarang. Mereka berperilaku layaknya anak seumuran mereka. Sedangkan anak pada zaman sekarang justru sebaliknya, mereka berperilaku layaknya orang dewasa. Perilaku layaknya orang dewasa itu kadang mencontoh dari tontonan-tontonan film yang ada di televisi.

*      Analisis Pengaruh Televisi dan Internet terhadap Anak - Anak
                 Televisi Dan Internet
• Berpengaruh terhadap perkembangan otak
     Terhadap perkembangan otak anak usia 0-3 tahun dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Juga, menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.

• Mendorong anak menjadi konsumtif
     Anak-anak merupakan target pengiklan dalam televisi dan internet yang tertinggi ,sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif.

• Berpengaruh terhadap Sikap
     Anak yang banyak menonton TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.

• Mengurangi semangat belajar
     Bahasa televisi simpel, memikat, serta banyaknya media sosial yang ada dalam internet  membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.

• Membentuk pola pikir sederhana
     Terlalu sering menonton TV serta mengakses internet membuat mereka tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola pikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya.

• Mengurangi konsentrasi
     Rentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.

• Mengurangi kreativitas
     Dengan adanya TV dan internet, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi manusia-manusia yang individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan. Sehingga waktu liburan, seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya kebanyakan diisi dengan menonton TV dan mengakses internet. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan lain karena tidak dibiasakan untuk mencari aktivitas lain yang menyenangkan. Ini membuat anak tidak kreatif.

• Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)
     Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena kita biasa menggunakan waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV dan cenderung memengaruhi orangtua mereka untuk membeli makanan-makanan tersebut. Anak-anak yang tidak mematikan TV sehingga jadi kurang bergerak beresiko untuk tidak pernah bisa memenuhi potensi mereka secara penuh. Selain itu, duduk berjam-jam di depan layar membuat tubuh tidak banyak bergerak dan menurunkan metabolisme, sehingga lemak bertumpuk, tidak terbakar dan akhirnya menimbulkan kegemukan.

• Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga
     Kebanyakan anak kita menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga biasanya ‘terpotong’ atau terkalahkan dengan TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang seharusnya menjadi ajang ’berbagi cerita’ antar anggota keluarga. Sehingga bila ada waktu dengan keluarga pun, kita menghabiskannya dengan mendiskusikan apa yang kita tonton di TV. Rata-rata, TV dalam rumah hidup selama 7 jam 40 menit. Yang lebih memprihatinkan adalah terkadang masing-masing anggota keluarga menonton acara yang berbeda di ruangan rumah yang berbeda.

• Matang secara seksual lebih cepat
     Banyak sekali sekarang tontonan dengan adegan seksual ditayangkan pada waktu anak menonton TV serta mengakses internet sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya. Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV dan internet yang tidak pantas untuk usia anak, anak menjadi balig atau matang secara seksual lebih cepat dari seharusnya. Dan sayangnya, dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi, mereka memiliki kecenderungan meniru dan mencoba melakukan apa yang mereka lihat. Akibatnya seperti yang sering kita lihat sekarang ini, anak menjadi pelaku dan sekaligus korban perilaku-perilaku seksual.
*      Meminimalisir Pengaruh Negative Media televisi dan internet terhadap anak – anak.

1.      Latihlah anak – anak untuk gemar membaca sejak usia dini
Dengan membaca, pola pikir anak – anak akan kebuka. Serta tau apa yang harusnya ia lakukan sesuai umur mereka. Buku dapat menjadi teman baik anak – anak.
2.      Ajari mereka untuk gemar berolah raga atau melakukan aktivitas di luar ruanagan untuk menghindari Obesitas pada anak.
Dari seurvei perkumpulan dokter – dokter di indonesia kebanyakan anak – anak negemil atau bahkan makan ketika  sedang menonton televisi.
3.      Orang tua lbih intens untuk mengurangi kebiasaan anak menonton televisi dan mengakses internet diwaktu luangnya.
Hal ini sangatlah penting mengingat begitu besarnya pengaruh televisi dan internet, terhadap anak – anak. Tidak semua tayangan televisi dan internet baik untuk anak – anak.
4.      Keluarga rutin untuk makan atau berkumpul serta bercanda tawa bersama.
Hal ini sangatlah penting untuk membangun kualitas pertemuan keluarga. Bukan hanya itu, karna keluarga merupakan penyaring yang efektif untuk membangunperilaku baik anak.
5.      Orang tua harus intensiv dalam melakukan pengawasan terhadap konsumsi anak baik konsumsi hiburan atau media bermain.


5. Pengaruh Media Massa Terhadap Ponografi
     Pornografi berasal dari bahasa yunani yaitu pornographia. Secara harfiah pornografi diartikan sebagai tulisan atau gambar tentang pelacur. Pornografi kadang kala juga disingkat menjadi “porn”, “pron”, atau “porno”, yang artinya penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan birahi (gairah seksual). Pornografi dapat menggunakan berbagai media, diantaranya teks (baik tertulis maupun lisan), foto-foto, ukiran, gambar, gambar bergerak (termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara orang yang bernafas tersengal-sengal. Film porno menggabungkan gambar yang bergerak, teks erotic yang diucapkan, dan suara erotic-erotik lainnya, sementara majalah seringkali menggabungkan foto dan teks tertulis.
*      Hubungan Media, Perempuan, dan Pornografi
Dalam perkembangan media dewasa ini yang sangat pesat sampai tak terkendali oleh semua pihak. Khusunya perkembangan media pada telekomunikasi, yang saat ini dapat diakses atau digunakan oleh semua orang tak tekecuali anak-anak sampai dewasa. Namun sangat disayangkan bahwa perkembangan media saat ini dimanfaatkan dan dimainkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, dalam penyebaran konten-konten pornografi.
Pornografi adalah konten yang sangat tidak terpuji karena memperlihatkan gambar-gambar yang tidak selayaknya ditampilkan dimuka umum khususnya di media sosial yang banyak orang dapat mengaksesnya. Media sosial yang sering digunakan untuk menyebar konten-konten tersebut antara lain:
a.       Facebook
b.      Instagram
c.       Blogspot
d.      Website
Konten dari pornografi ini dikemas dalam berbagai wujud atau bentuk, diantaranya; video, cerita seks, gambar dewasa dll. Ironisnya yang menjadi korban dari kejahatan media pornografi adalah perempuan. Dimana perempuan memiliki postur yang lebih menarik dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan dengan menjadi mucikari (penyedia wanita nakal).
Dengan demikian media, perempuan, dan pornografi memiliki hubungan antara lain sebagai berikut:
1.      Media yang berkembang pesat
2.      Bisnis pornografi yang menguntungkan
3.      Perempuan yang menjadi korban kejahatan dunia media pornografi.


Nama: Bunga Regina Putri
NPM: C10215511RB1014
Jurusan:S1 Ilmu Komunikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar